Yang Dikandung Tanpa
Dosa
(Immaculate Conception)
8 DESEMBER : HR SP MARIA DIKANDUNG TANPA
DOSA
"Akulah Yang
Dikandung Tanpa Dosa"
"Que Soy Era
Immaculada Conceptiou"
"I Am The
Immaculate Conception"
Pesan
Bunda Maria dalam suatu penampakan kepada St. Bernadette
Salah satu hal yang khas yang membedakan kita, umat Katolik, dari saudara-saudari kita yang Protestan adalah cinta dan penghormatan yang kita persembahkan kepada Bunda Yesus. Kita percaya bahwa Maria, sebagai Bunda Allah, sudah selayaknya memperoleh penghormatan, devosi dan penghargaan yang sangat tinggi. Salah satu dogma (dogma = ajaran resmi gereja yang dinyatakan secara meriah dengan kekuasaan Paus) Gereja Katolik mengenai Bunda Maria adalah Dogma Dikandung Tanpa Dosa. Pestanya dirayakan setiap tanggal 8 Desember. Masih banyak orang Katolik yang belum paham benar mengenai dogma ini. Jika kalian bertanya kepada beberapa orang Katolik, "Apa itu Dogma Dikandung Tanpa Dosa?", maka sebagian besar dari mereka akan menjawab, "Yaitu bahwa Yesus dikandung dalam rahim Santa Perawan Maria tanpa dosa, atau tanpa seorang bapa manusia." Jawaban demikian adalah jawaban yang salah yang perlu dibetulkan. Ya, tentu saja Yesus dikandung tanpa dosa karena Ia adalah Allah Manusia. Tetapi Dikandung Tanpa Dosa adalah dogma yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung dalam rahim ibunya, Santa Anna, tanpa dosa asal. Bunda Maria adalah satu-satunya manusia yang dianugerahi karunia ini. Bunda Maria memperoleh keistimewaan ini karena ia akan menjadi bejana yang kudus dimana Yesus, Putera Allah, akan masuk ke dunia melaluinya. Oleh karena itu, Bunda Maria sendiri harus dihindarkan dari dosa asal. Sejak dari awal mula kehadirannya, Bunda Maria senantiasa kudus dan suci - betul-betul"penuh rahmat". Kita menggunakan kata-kata ini ketika kita menyapa Maria dalam doa Salam Maria, tetapi banyak orang yang tidak meluangkan waktu untuk memikirkan apa arti sebenarnya kata-kata ini. Ketika Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Bunda Maria untuk menyampaikan kabar sukacita, dialah yang pertama kali menyapa Maria dengan gelarnya yang penting ini,
Lukas 1:28 "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Kata-kata "penuh rahmat" ketika
diterjemahkan dari teks bahasa Yunani, sesungguhnya digunakan sebagai nama yang
tepat untuk menyapa Maria. Istilah Yunani yang digunakan menunjukkan bahwa
Maria dalam keadaan penuh rahmat atau dalam keadaan rahmat yang sempurna sejak
dari ia dikandung sampai sepanjang hayatnya di dunia. Bukankah masuk akal jika
Tuhan menghendaki suatu bejana yang kudus, yang tidak bernoda dosa untuk
mengandung Putera-Nya yang Tunggal? Bagaimana pun juga, Yesus, ketika hidup di
dalam rahim Maria, tumbuh dan berkembang sama seperti bayi-bayi lainnya tumbuh
dan berkembang dalam rahim ibu mereka masing-masing. Ia menerima darah Maria
dan menerima makanan untuk pertumbuhan-Nya dari tubuh Maria sendiri.
Sebagian kaum Protestan menolak dogma ini
dengan mengatakan bahwa Maria berbicara tentang "Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku." Mengapa Maria
memerlukan seorang Juruselamat, tanya mereka, jika ia tanpa noda dosa? Gereja
mengajarkan bahwa karena Maria adalah keturunan Adam, maka menurut kodratnya ia
mewarisi dosa asal. Hanya oleh karena campur tangan Allah dalam masalah yang
unik ini, Maria dibebaskan dari dosa asal. Jadi, sesungguhnya Maria
diselamatkan oleh rahmat Kristus, tetapi dengan cara yang sangat istimewa.
Rahmat tersebut dilimpahkan ke atasnya sebelum ia dikandung
dalam rahim ibunya.
Kaum Protestan juga akan menyanggah dengan
mengatakan bahwa dogma ini tidak sesuai dengan ayat Kitab Suci yang mengatakan
bahwa "semua orang telah berbuat dosa" (Roma 3:23). Namun demikian,
jika kita mempelajari masalah ini dengan sungguh-sungguh, kita akan menemukan beberapa
pengecualian. Kitab Suci juga mengajarkan bahwa meskipun semua orang telah
berbuat dosa, Yesus yang adalah sungguh-sungguh manusia tidak berbuat dosa.
Logis jika kita melanjutkannya dengan mengatakan bahwa Maria juga tidak berdosa
dan dihindarkan dari dosa asal agar ia dapat tetap senantiasa menjadi bejana
yang kudus untuk mengandung bayi Yesus.
Secara sederhana Dogma Dikandung Tanpa
Dosa dapat dijelaskan sebagai berikut:
Seperti kita ketahui, Adam dan Hawa adalah
manusia pertama yang diciptakan Tuhan. Tuhan memberikan kepada mereka apa saja
yang mereka inginkan di Firdaus, Taman Eden. Tetapi Allah berfirman bahwa
mereka tidak diperbolehkan makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat. Lucifer, raja iblis, datang kepada mereka dan membujuk mereka
makan buah pohon tersebut. Adam dan Hawa memakan buah itu; mereka tidak taat
kepada Tuhan dan karenanya mereka diusir dari Firdaus. Oleh karena dosa pertama
itu, semua manusia yang dilahirkan sesudah Adam dan Hawa mewarisi apa yang
disebut "dosa asal". Itulah sebabnya, ketika seorang bayi lahir, ia
segera dibaptis supaya dosa asal itu dibersihan dari jiwanya sehingga ia
menjadi kudus dan suci, menjadi anak Allah.
Ketika Tuhan hendak mengutus Putera-Nya,
Yesus, ke dunia untuk menyelamatkan kita, Tuhan memerlukan kesediaan seorang
perempuan yang kudus untuk mengandung Yesus dalam rahimnya. Tuhan memutuskan
bahwa perempuan ini harus dibebaskan dari dosa asal Adam dan Hawa. Ia juga
memutuskan bahwa perempuan ini haruslah seseorang yang istimewa serta amat suci
dan kudus. Sama halnya seperti jika kalian mempunyai satu termos air jeruk
segar, maka kalian tidak akan menuangkannya ke dalam gelas yang kotor untuk
meminumnya, ya kan? Kalian akan menuangkan air jeruk segar itu ke dalam gelas
yang bersih untuk meminumnya. Demikian juga Tuhan tidak ingin Putera
Tunggal-Nya itu ditempatkan dalam rahim seorang perempuan berdosa. Oleh karena
itulah, Tuhan membebaskan Maria dari dosa asal sejak Maria hadir dalam rahim
ibunya, yaitu Santa Anna. Inilah yang disebut Dogma Dikandung Tanpa Dosa -
memang suatu istilah yang sulit, tetapi artinya ialah Maria tidak mewarisi dosa
Adam dan Hawa, sehingga Maria dapat menjadi seorang bunda yang kudus yang
mengandung Yesus dalam rahimnya."
sumber : “In Defense of the Blessed Virgin Mary”;
www.qni.com/~catholic/defense.htm
“diterjemahkan oleh YESAYA:
www.indocell.net/yesaya”