Apa itu Litani ?
Jika kamu pernah bercerita tentang seseorang yang amat kamu hormati, dan
kamu menyebutkan segala sifat-sifat baiknya, kamu telah belajar ide dasar
litani. Ketika kamu menggambarkan seseorang yang kamu kasihi dan kagumi, kamu
ingin mengatakan segala hal mengagumkan yang dapat kamu pikirkan tentang orang
yang kamu kagumi itu.
Ketika kamu mendaraskan sebuah litani Katolik, sesungguhnya kamu sedang
mengatakan kepada Tuhan, atau Bunda Maria, atau para kudus (Santa / Santo)
(tergantung kepada siapa litani itu ditujukan), “Engkau sungguh mengagumkan!
Engkau sungguh kudus! Engkau melakukan begitu banyak perkara besar, dan aku
ingin menjadi sepertimu. Bantulah aku ke surga.”
BAGAIMANA SEBUAH LITANI DISUSUN?
Kata `litani' berasal dari bahasa Latin `litania', `letania'. Artinya
suatu bentuk doa tanggapan yang meliputi serangkaian seruan atau permohonan,
mengenai suatu subyek utama atau suatu tema suci utama.
Permohonan kepada Allah: Litani biasanya mempunyai pola yang sama. Litani diawali dengan “Kyrie
eleison,” dalam bahasa Latin atau “Tuhan kasihanilah kami” dalam bahasa
Indonesia, seperti yang biasa kita ucapkan dalam setiap Misa. Kemudian, kita
memohon belas kasihan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, misalnya:
“Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.”
Seruan: permohonan
kepada Allah dilanjutkan dengan pokok litani yang utama yaitu seruan kepada
siapa litani ditujukan. Setiap seruan dimaksudkan untuk memujinya dengan
berbagai macam ungkapan yang menjadikan orang itu patut dikagumi. Sebagai
contoh, jika kamu menuliskan sebuah litani untuk seorang olahragawan terkenal,
mungkin kamu akan menuliskan hal-hal seperti, “Hidup tim kita,” “Jayalah sang
pelatih,” “Penjaga gawang yang hebat,” “Si Pencetak gol kemenangan,” dan lain sebagainya.
Tanggapan: Setiap seruan
dijawab dengan suatu tanggapan, seperti “doakanlah kami.” Tanggapan tersebut
tetap sama untuk hampir semua atau bahkan seluruh seruan dalam litani. Karena
itulah litani termasuk dalam “doa tanggapan”, sama seperti “Doa Umat” dan
“Mazmur Tanggapan” dalam Misa Kudus.
Jika kamu membandingkan beberapa litani yang berbeda, perhatikanlah
perbedaan dalam memberikan tanggapan atas seruan litani; tanggapan litani
bergantung kepada siapa litani itu ditujukan. Tanggapan atas seruan kepada
Tuhan biasanya, “Kasihanilah kami,” sementara tanggapan atas seruan kepada
Bunda Maria atau para kudus biasanya, “doakanlah kami”.
Aneka Permohonan: Seringkali, dalam litani yang lebih khidmat, atau dalam litani
kepada Tuhan, setelah seruan ditambahkan aneka permohonan. Kadangkala
aneka permohonan itu dimaksudkan untuk memohon berbagai rahmat serta berkat,
yang dijawab dengan tanggapan “Kami mohon kepada-Mu, dengarkanlah kami” atau
kadangkala umat beriman memohon kepada Tuhan untuk dibebaskan dari segala
kejahatan, baik rohani maupun jasmani (misalnya dosa, perang, dan sebagainya).
Penutup: Setelah seruan
(dan aneka permohonan), litani dilanjutkan dengan serangkaian tiga seruan
kepada Anak Domba Allah. Dan yang terakhir, litani selalu ditutup dengan sebuah
doa singkat.
BAGAIMANA MENGGUNAKAN LITANI UNTUK BERDOA?
Litani terutama cocok untuk didoakan dalam kelompok, karena litani biasa
menggunakan tanggapan-tanggapan sederhana yang mudah diingat semua orang,
seperti “doakanlah kami” atau “kasihanilah kami”. Pemimpin perlu memberitahukan
kepada para anggota kelompoknya kata-kata tanggapan sebelum doa litani dimulai.
Jika kalian mendaraskan litani dalam kelompok, kalian dapat saling bergantian
mendaraskan seruan, sementara para anggota lainnya menjawab dengan tanggapan
litani.
Setiap litani, baik itu ditujukan kepada Yesus, Bunda Maria, atau seorang
santa / santo, merupakan suatu meditasi yang indah. Jika kamu mengalami
kesulitan dalam berdoa atau bermeditasi, dan kamu tidak tahu bagaimana harus memulainya,
kamu dapat mendaraskan beberapa seruan dari litani kesukaanmu dan
menggunakannya sebagai bahan meditasi atau renungan, yaitu dengan menggunakan
seruan-seruan itu untuk memperoleh ide-ide untuk berdoa. Mungkin kamu dapat
mendaraskan sebuah litani setiap pagi: gunakan litani yang berbeda setiap hari,
pilihlah dua atau tiga seruan dari litani yang kamu daraskan itu untuk
diucapkan pada setiap kesempatan di sepanjang hari itu.
Contoh sebuah Litani:
LITANI HATI YESUS YANG MAHAKUDUS *
Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami
Allah Bapa di surga,
|
kasihanilah kami
|
Allah Putra Penebus dunia,
|
|
Allah Roh Kudus,
|
|
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,
|
Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.
Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.
Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan
kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati
Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni
dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
“diterjemahkan oleh YESAYA:
www.indocell.net/yesaya”