Header

cita-cita ardas

STASI WALIKUKUN, GEREJA YANG SATU, KUDUS, KATOLIK DAN APOSTOLIK.

BULAN MARIA DAN BULAN ROSARIO. SAMA ATAU BEDA?

Beberapa tahun yang lalu, ibu saya pulang dari doa rosario lingkungan dengan membawa sebuah “PR”. Malam itu, sebelum doa rosario lingkungan dimulai, ketua lingkungan kami menjelaskan bahwa bulan Mei adalah bulan Maria, sedangkan bulan Oktober adalah bulan Rosario. Nah, kemudian ketua lingkungan kami menugaskan setiap umatnya untuk mencari penjelasan mengapa bulan Mei disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober disebut bulan Rosario. Ibu saya menugaskan saya untuk menjawab PR tersebut, dan reaksi pertama saya adalah : “Lho, memangnya beda ya? Bukannya bulan Mei dan bulan Oktober sama-sama disebut sebagai bulan Rosario? Sepertinya waktu sekolah dulu diajarkannya seperti itu deh,,,” 
Rasa penasaran membawa kami kepada pencarian di dunia maya, dan disana akhirnya kami mendapatkan jawaban dari PR itu.

Bulan Mei dan Bulan Oktober memang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria, namun bulan Mei disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober disebut bulan Rosario. Apa sebabnya? Ternyata ada sejarahnya lho.. Pada negara-negara empat musim, terutama yang terletak di bagian utara bumi, bulan Mei adalah awal musim semi, yang dianggap sebagai permulaan kehidupan. Bulan ini dikaitkan dengan Bunda Maria yang adalah Ibu dari kehidupan. Sejak abad ke-13, bulan Mei sudah diperkenalkan sebagai bulan Maria, namun mulai menyebar ke seluruh dunia, sejak devosi ini populer di kalangan para Yesuit sejak abad ke-18. Ada pula sumber yang mengatakan bahwa pada awalnya di Italia dan Jerman, bulan Mei dikhususkan untuk penghormatan dewa-dewa. Namun sejak mereka percaya kepada Kristus, kebiasaan ini tetap dilanjutkan, namun bukan lagi kepada dewa-dewa, melainkan untuk menghormati Bunda Maria.

Pada tahun 1809, Paus Pius VII dipenjarakan oleh pasukan Napoleon. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa dari Bunda Maria agar dapat dibebaskan oleh penjara. Paus juga berjanji, apabila ia dibebaskan, ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Pada tanggal 24 Mei 1814, Paus Pius VII dibebaskan dari penjara. Dan pada tahun berikutnya, ia mengumumkan hari perayaan kepada Bunda Maria sebagai penolong umat Kristen. Pada 30 April 1965, Paus Paulus VI, melalui ensiklik Mense Maio (In the Month of May; dalam bulan Mei), menyatakan bahwa Bulan Mei dipersembahkan sebagai bulan peringatan Bunda Allah, juga menegaskan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan kebiasaan yang amat bernilai.

Nah,  lantas mengapa bulan Oktober disebut sebagai bulan Rosario? Ini tidak lepas dari sejarah Perang Salib. Pada tahun 1571, pasukan Turki Ottoman melakukan ekspansi di benua Eropa. Muncul kabar angin yang berhembus, bahwa jika pasukan Turki menguasai Eropa akan mengakibatkan musnahnya agama Kristen di Benua Eropa. Pada saat itu, tentara Kristen kalah baik dalam hal jumlah, maupun dalam persenjataan. Don Juan, salah seorang pemimpin pasukan Kristen di Austria berdoa Rosario dalam menghadapi ancaman ini. Paus Pius V yang memimpin Gereja pada waktu itu juga meminta seluruh Gereja berdoa rosario kepada Bunda Maria untuk membantu tentara Kristen. Dan pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama-sama dengan umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore sepanjang hari untuk mendoakan pertempuran di Lepanto (Teluk Korintus). Dalam pertempuran ini, pada awalnya tentara Kristen sempat kalah, tetapi kemudian mereka berhasil membalik keadaan, hingga akhirnya berhasil menang. Kemenangan ini memiliki arti penting karena sejak kekalahan Turki di Lepanto, pasukan Turki tidak melanjutkan usaha menguasai Eropa.

Pada tahun 1573, Paus Gregorius XIII menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario sebagai ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria bagi kemenangan di Lepanto. Pesta ini awalnya hanya dilakukan oleh gereja-gereja yang altarnya didekasikan bagi Bunda Maria. Namun pada tahun 1716, Paus Klemens XI menyebarluaskan perayaan ini hingga ke seluruh dunia.

Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario pada tanggal 1 September 1883. Bapa suci meminta agar seluruh umat mendoakan rosario dan Litani Santa Perawan Maria dari Loreto pada setiap hari di bulan Oktober agar Gereja mendapat bantuan Bunda Maria dalam menghadapi aneka bahaya yang mengancam. Pada 22 September 1891, Paus Leo XIII menerbitkan ensiklik October Mense (the month of October; bulan Oktober), yang menyatakan bahwa bulan Oktober dikhususkan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.

Demikianlah latar belakang mengapa bulan Mei disebut sebagai bulan Maria dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Mari kita mencintai Bunda Maria yang senantiasa mendoakan dan menyertai Gereja sampai akhir zaman.
Sumber :
http://www.hidupkatolik.com/2012/09/17/wajibkah-berdoa-litani-santa-perawan-maria
http://katolisitas.org/5430/mei-dan-oktober-sebagai-bulan-maria
http://denetria.wordpress.com/2008/10/01/bulan-maria-bulan-rosario/

MENGAPA KITA MENGHORMATI BUNDA MARIA ~ klik disini