APA ITU KAPEL ?
Istilah kapel yang digunakan untuk menyebut gereja kecil, berasal
dari nama pakaian yang dimiliki oleh seorang santo. Beginilah ceritanya.
St.
Martinus dari Tours adalah seorang laskar
kafir dalam angkatan bersenjata Romawi. Suatu hari di musim dingin pada abad
ke-4, ia sedang mengendarai kudanya di jalanan Perancis. Ia menjumpai seorang
pengemis yang menggigil kedinginan di tepi jalan. St. Martinus adalah seorang
yang penuh belas kasih. Ia turun dari kudanya untuk memberikan bantuan.
Dihunusnya pedangnya dan dibelahnya mantol militernya yang berwarna merah
menjadi dua bagian. Kemudian diberikannya yang satu bagian kepada sang
pengemis. Malam itu St. Martinus mendapat penampakan Yesus dalam suatu mimpi.
Ia dibaptis dan pada akhirnya menjadi seorang uskup. St. Martinus menyimpan
belahan mantolnya itu seumur hidupnya.
Beberapa abad kemudian kaisar pertama Holy Roman Empire mendirikan
bangunan bundar untuk menyimpan mantol St. Martinus. Bahasa Latin untuk mantol
ialah "capella". Lama kelamaan capella diartikan
sebagai bangunan atau ruangan kecil untuk memuji Tuhan. Di Indonesia kita
menyebutnya sebagai "kapel".
Istilah a capella juga dipergunakan untuk
menyebut nyanyian tanpa iringan musik. Para rahib di kapel mengembangkan devosi
ini karena tidak cukup tempat bagi pipa-pipa piano di ruangan kapel mereka yang
kecil.
“dikutip dari YESAYA:
www.indocell.net/yesaya”