MENGAPA KITA MEMBUAT TANDA SALIB
MENGAPA KITA MEMBUAT TANDA SALIB, BAIK DENGAN ATAU PUN TANPA AIR
SUCI ? Tanda Salib dan Air Suci, keduanya adalah sakramentali. Dengan membuat
tanda salib, kita sebagai umat Kristiani, melakukan suatu tindakan sakramentali
yang sudah dilakukan setidak-tidaknya sejak abad kedua di mana tanda salib
dipergunakan sebagai tanda pengenal atau salam di antara umat Kristiani, dan
juga sebagai tanda berkat.
Dengan membuat tanda salib, kita mempertegas keyakinan kita akan
dua misteri iman kita yang paling utama:
1.
|
Ucapan “Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus” mempertegas
kepercayaan kita akan Allah Tritunggal Mahakudus, satu Allah
tiga pribadi.
|
2.
|
Dengan membuat bentuk tanda salib di tubuh kita, kita
mempertegas
kepercayaan kita bahwa dengan wafat-Nya disalib, Yesus
memperoleh
penebusan bagi kita.
|
Dan yang terakhir, dalam Markus 12:30, Yesus menyatakan kepada
kita bahwa hukum yang terutama ialah: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan
segenap kekuatanmu.”
Dengan anggota-anggota tubuh kita yang kita sentuh sementara
membuat tanda salib, kita mempertegas ajaran-Nya tersebut: akal budi (dahi),
hati dan jiwa (dada) serta kekuatan (pundak) kita. Hukum tersebut bukanlah
suatu hukum baru yang ditetapkan oleh Yesus, tetapi sesungguhnya merupakan
bagian dari 'shema' (Ul 6:5) yang didoakan setiap hari oleh setiap orang Yahudi
yang taat.
Dengan membuat tanda salib setelah mencelupkan jari-jari kita ke
dalam air suci, kita memberkati diri kita dengan air suci serta memperbaharui
Janji Baptis kita.
“dikutip dari
YESAYA: www.indocell.net/yesaya”