SELINTAS
TENTANG DOKUMEN-DOKUMEN
AJARAN
SOSIAL GEREJA
Prof. Dr. Armada Riyanto, CM
Tahun
|
:
|
1891-
|
Dokumen
Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
RN (Rerum Novarum)
merupakan Ensiklik pertama ajaran sosial Gereja. Menaruh fokus keprihatinan
pada kondisi kerja pada waktu itu, dan tentu saja juga nasib para buruhnya.
Tampilnya masyarakat terindustrialisasi mengubah pola lama hidup bersama,
pertanian. Tetapi, para buruh mendapat perlakuan buruk. Mereka diperas. Jatuh
dalam kemiskinan struktural yang luar biasa. Dan tidak mendapat keadilan
dalam upah dan perlakuan. Ensiklik RN merupakan ensiklik pertama yang menaruh
perhatian pada masalah-masalah sosial secara sistematis dan dalam jalan
pikiran yang berangkat dari prinsip keadilan universal. Dalam RN hak-hak
buruh dibahas dan dibela. Pokok-pokok pemikiran RN menampilkan tanggapan
Gereja atas isu-isu keadilan dan pembelaan atas martabat manusia (kaum
buruh).
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Promosi martabat manusia
lewat keadilan upah pekerja; hak-hak buruh; hak milik pribadi (melawan
gagasan Marxis-komunis); konsep keadilan dalam konteks pengertian hukum
kodrat; persaudaraan antara yang kaya dan miskin untuk melawan kemiskinan
(melawan gagasan dialektis Marxis); kesejahteraan umum; hak-hak negara untuk
campur tangan (melawan gagasan komunisme); soal pemogokan; hak membentuk
serikat kerja; dan tugas Gereja dalam membangun keadilan sosial.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Revolusi industri; kemiskinan yang hebat pada kaum
pekerja/buruh; tiadanya perlindungan pekerja oleh otoritas publik dan pemilik
modal; jurang kaya miskin yang luar biasa.
|
QUADRAGESIMO
ANNO (SESUDAH 40 THN) Ensiklik Paus Pius XI
Tahun
|
:
|
1931–
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
QA (Quadragesimo Anno)
memiliki judul maksud “Rekonstruksi Tatanan Sosial.” Nama Ensiklik ini (40
tahun) dimaksudkan untuk memperingati Ensiklik Rerum Novarum. Tetapi pada
zaman ini memang ada kebutuhan sangat hebat untuk menata kehidupan sosial
bangsa manusia. Diperkenalkan dan ditekankan terminologi yang sangat penting
dalam Ajaran Sosial Gereja, yaitu “subsidiaritas” (maksudnya, apa yang bisa
dikerjakan oleh tingkat bawah, otoritas di atasnya tidak perlu ikut campur).
Dalam banyak hal QA masih melanjutkan RN mengenai soal-soal “dialog”-nya
dengan perkembangan masyarakat. Menolak solusi komunisme yang menghilangkan
hak-hak pribadi. Tetapi juga sekaligus mengkritik persaingan kapitalisme
sebagai yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
QA bermaksud menggugat
kebijakan-kebijakan ekonomi zaman itu; membeberkan akar-akar kekacau-annya
sekaligus menawarkan solusi pembenahan tata sosial hidup bersama, sambil
mengenang Ensklik RN; soal hak-hak pribadi dan kepemilikan bersama; soal
modal dan kerja; prinsip-prinsip bagi hasil yang adil; upah adil; prinsip-prinsip
pemulihan ekonomi dan tatanan sosial; pembahasan sosialisme dan tentu saja
kapitalisme; langkah-langkah Gereja dalam mengatasi kemiskinan struktural.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Depresi ekonomi sangat
hebat terjadi tahun 1929 menggoyang dunia. Di Eropa bermunculan diktator,
kebalikannya demokrasi merosot di mana-mana.
|
MATER ET
MAGISTRA (KRISTIANITAS DAN KEMAJUAN SOSIAL)
Ensiklik Yohanes XXIII
Ensiklik Yohanes XXIII
Tahun
|
:
|
1961–
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Masalah-masalah sosial
yang diprihatini oleh Ensiklik ini khas pada zaman ini. Soal jurang kaya
miskin tidak hanya disimak dari sekedar urusan pengusaha dan pekerja, atau
pemilik modal dan kaum buruh, melainkan sudah menyentuh masalah
internasional. Untuk pertama kalinya isu “internasional” dalam hal keadilan
menjadi tema ajaran sosial Gereja. Ada jurang sangat hebat antara
negara-negara kaya dan negara-negara miskin. Kemiskinan di Asia, Afrika, dan
Latin Amerika adalah produk dari sistem tata dunia yang tidak adil. Di lain
pihak, persoalan menjadi makin rumit menyusul perlombaan senjata nuklir,
persaingan eksplorasi ruang angkasa, bangkitnya ideologi-ideologi. Dalam
Ensiklik ini diajukan pula “jalan pikiran” Ajaran Sosial Gereja: see, judge,
and act. Gereja Katolik didesak untuk berpartisipasi secara aktif dalam
memajukan tata dunia yang adil.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Ensiklik ini masih
berkaitan dengan peringatan RN, maka pada bagian awal Mater et Magistra
diingat sekali lagi semangat RN dan QA. Disadari isu-isu baru dalam
perkembangan terakhir di bidang sosial, politik dan ekonomi; peranan negara
dalam kemajuan ekonomi; partisipasi kaum buruh; soal kaum petani; bagaimana
ekonomi ditata seimbang; kerjasama antarnegara; bantuan internasional; soal
pertambahan penduduk; kerjasama internasional; ajaran sosial Gereja dan
kepentingannya.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Kemiskinan luar biasa di negara-negara selatan; maraknya problem
sosial dalam skala luas dunia;
|
PACEM IN TERRIS (DAMAI DI BUMI) Ensiklik Paus
Yohanes XIII
Tahun
|
:
|
1963–
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Pacem in Terris menggagas
perdamaian, yang menjadi isu sentral pada dekade enam puluhan. Bilamana
terjadi perdamaian? Bila ada rincian tatanan yang adil dengan mengedepankan
hak-hak manusiawi dan keluhuran martabatnya. Yang dimaksudkan dengan tatanan
hidup ialah tatanan relasi (1) antarmasyarakat, (2) antara masyarakat dan
negara, (3) antarnegara, (4) antara masyarakat dan negara-negara dalam level
komunitas dunia. Ensiklik menyerukan dihentikannya perang dan perlombaan
senjata serta pentingnya memperkokoh hubungan internasional lewat lembaga
yang sudah dibentuk: PBB. Ensiklik ini memiliki muatan ajaran yang ditujukan
tidak hanya bagi kalangan Gereja Katolik tetapi seluruh bangsa manusia pada
umumnya.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Tata dunia, tata negara,
relasi antarwarga masyarakat dan negara, struktur negara (bagaimana diatur),
hak-hak warganegara; hubungan internasional antarbangsa; seruan agar
dihentikannya perlombaan senjata; soal “Cold War” (perang dingin) oleh
produksi senjata nuklir; komitmen Gereja terhadap perdamaian dunia. Penekanan
pondasi uraian pada gagasan hukum kodrat.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Perang dingin antara
Barat dan Blok Timur, pendirian Tembok Berlin yang memisahkan antara Jerman
Barat dan Timur simbol pemisahan bangsa manusia (Agustus 1961), soal krisis
Misile Cuba (1962).
|
GAUDIUM ET
SPES (GEREJA DI DUNIA MODERN)
Dokumen Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II
Dokumen Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II
Tahun
|
:
|
1965-
|
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Konsili Vatikan II
merupakan tonggak pembaharuan hidup Gereja Katolik secara menyeluruh. GS
(Gaudium et Spes) menaruh keprihatinan secara luas pada tema hubungan Gereja
dan Dunia modern. Ada kesadaran kokoh dalam Gereja untuk berubah seiring
dengan perubahan kehidupan manusia modern. Soal-soal yang disentuh oleh GS
dengan demikian berkisar tentang kemajuan manusia di dunia modern. Di lain
pihak tetap diangkat ke permukaan soal jurang yang tetap lebar antara si kaya
dan si miskin. Relasi antara Gereja dan sejarah perkembangan manusia di dunia
modern dibahas dalam suatu cara yang lebih gamblang, menyentuh nilai
perkawinan, keluarga, dan tata hidup masyarakat pada umumnya. Judul dokumen
ini mengatakan suatu “perubahan eksternal” dari kebijakan hidup Gereja: Kegembiraan
dan harapan, duka dan kecemasan manusia-manusia zaman ini, terutama kaum
miskin dan yang menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan
para murid Kristus juga. Kardinal Joseph Suenens (dari Belgia) berkata bahwa
pembaharuan Konsili Vatikan II tidak hanya mencakup bidang liturgis saja,
melainkan juga hidup Gereja di dunia modern secara kurang lebih menyeluruh.
GS membuka cakrawala baru dengan mengajukan perlunya “membaca tanda-tanda
zaman” (signs of the times).
|
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Penjelasan tentang
perubahan-perubahan dalam tata hidup masyarakat zaman ini; martabat pribadi
manusia; ateisme sistematis dan ateisme praktis; aktivitas hidup manusia;
hubungan timbal balik antara Gereja dan dunia; beberapa masalah mendesak,
seperti perkawinan, keluarga; cinta kasih suami isteri; kesuburan perkawinan;
kebudayaan dan iman; pendidikan kristiani; kehidupan sosial ekonomi dan
perkembangan terakhirnya; harta benda diperuntukkan bagi semua orang;
perdamaian dan persekutuan bangsa-bangsa; pencegahan perang; kerjasama
internasional.
|
|
Konteks Zaman
|
:
|
|
POPULORUM PROGRESSIO (KEMAJUAN BANGSA-BANGSA)
Ensiklik Paus Paulus VI
Tahun
|
:
|
1967-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Perkembangan
bangsa-bangsa merupakan tema pokok perhatian dari Ensiklik Ajaran Sosial.
Gereja memandang bahwa kemajuan bangsa manusia tidak hanya dalam kaitannya
dengan perkara-perkara ekonomi atau teknologi, tetapi juga budaya (kultur).
Kemajuan bangsa manusia masih tetap dan bahkan memiliki imbas pemiskinan pada
sebagian besar bangsa-bangsa. Isu marginalisasi kaum miskin mendapat tekanan
dalam dokumen ini. Revolusi di berbagai tempat di belahan dunia kerap kali
tidak membawa bangsa manusia kepada kondisi yang lebih baik, malah
kebalikannya, kepada situasi yang sangat runyam. Kekayaan dari sebagian
negara-negara maju harus dibagi untuk memajukan negara-negara yang miskin.
Soal-soal yang berkaitan dengan perdagangan (pasar) yang adil juga mendapat
sorotan yang tajam. Ensiklik ini menaruh perhatian secara khusus pada
perkembangan masyarakat dunia, teristimewa negara-negara yang sedang
berkembang. Diajukan pula refleksi teologis perkembangan / kemajuan yang
membebaskan dari ketidakadilan dan pemiskinan.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Perkembangan bangsa
manusia zaman ini; kesulitan-kesulitan yang dihadapi; kerjasama
antarbangsa-bangsa; dukungan organisasi internasional, seperti badan-badan
dunia yang mengurus bantuan keuangan dan pangan; kemajuan diperlukan bagi
perdamaian.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Tahun enampuluhan memang
tahun perkembangan bangsa-bangsa; banyak negara baru bermunculan di Afrika;
tetapi juga sekaligus perang ideologis dan antarkepentingan kelompok manusia
luar biasa ramainya; pada saat yang sama terjadi ancaman proses marginalisasi
(pemiskinan); terjadi perang di Vietnam yang sangat brutal; di Indonesia
sendiri terjadi perang ideologis (Marxis-komunis dan militer).
|
OCTOGESIMA
ADVENIENS (PANGGILAN UNTUK BERTINDAK)
Surat Apostolik Paus Paulus VI
Surat Apostolik Paus Paulus VI
Tahun
|
:
|
1971-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Arti “Octogesima” adalah
yang ke-80; maksudnya: surat apostolik ini dimaksudkan untuk manandai usia
Rerum Novarum yang ke-80 tahun. Paulus VI menyerukan kepada segenap anggota
Gereja dan bangsa manusia untuk bertindak memerangi kemiskinan. Soal-soal
yang berkaitan dengan urbanisasi dipandang menjadi salah satu sebab lahirnya
“kemiskinan baru”, seperti orang tua, cacat, kelompok masyarakat yang tinggal
di pinggiran kota, dst. Diajukan ke permukaan pula masalah-masalah
diskriminasi warna kulit, asal usul, budaya, sex, agama. Gereja mendorong
umatnya untuk bertindak ambil bagian secara aktif dalam masalah-masalah
politik dan mendesak untuk memperjuangkan nilai-nilai / semangat injili.
Memperjuangkan keadilan sosial.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Soal kepastian dan
ketidakpastian fenomen kemajuan bangsa manusia zaman ini berkaitan dengan
keadilan; urbanisasi dan konsekuensi-konsekuensinya; soal diskriminasi;
hak-hak manusiawi; kehidupan politik, ideologi; menyimak sekali lagi daya
tarik sosialisme; soal kapitalisme; panggilan kristiani untuk bertindak
memberi kesaksian hidup dan partisipasi aktif dalam hidup politik.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Dunia mengalami resesi
ekonomi dengan korban mereka yang miskin; di Amerika aksi Martin Luther King
untuk perjuangan hak-hak asasi marak dan menjadi perhatian dunia; protes
melawan perang Vietnam.
|
EVANGELII NUNTIANDI (EVANGELISASI DI DUNIA MODERN)
Anjuran apostolik Paus Paulus VI
Tahun
|
:
|
1975-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Arah dasarnya: agar
Gereja dalam pewartaannya dapat menyentuh manusia pada abad ke duapuluh. Ada
tiga pertanyaan dasar: (1) Sabda Tuhan itu berdaya, menyentuh hati manusia,
tetapi mengapa Gereja dewasa ini menjumpai hidup manusia yang tidak disentuh
oleh Sabda Tuhan (melalui pewartaan Gereja)? (2) Dalam arti apakah kekuatan
evangelisasi sungguh-sungguh mampu mengubah manusia abad ke-20 ini? (3)
Metode-metode apakah yang harus
diterapkan agar kekuatan
Sabda sungguh menemukan efeknya?
Tuhan Yesus mewartakan
keselamatan sekaligus pewartaan pembebasan. Gereja melanjutkannya. Hal baru
dalam dokumen ini ialah bahwa pewartaan Kabar Gembira sekaligus harus
membebaskan pula.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
EN (Evangelii Nuntiandi)
mengajukan tema-tema problem kultural sekularisme ateistis, indi-ference,
konsumerisme, diskriminasi, pengedepanan kenikmatan dalam gaya hidup, nafsu
untuk mendominasi.
|
Konteks Zaman
|
:
|
EN dimaksudkan untuk memperingati Konsili Vatikan ke-10.
|
REDEMPTOR
HOMINIS (SANG PENEBUS MANUSIA)
Ensiklik Yohanes Paulus II (Ensiklik-nya yang pertama)
Tahun
|
:
|
1979-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Sebenarnya Ensiklik ini
tidak dikategorikan sebagai Ensiklik Ajaran Sosial Gereja. Tetapi, lukisan
tentang penebusan umat manusia oleh Yesus Kristus sebagai penebusan yang
menyeluruh memungkinkan beberapa gagasan ensiklik ini bersinggungan dengan
tema-tema keadilan sosial. Gagasan dasarnya: manusia ditebus oleh Kristus
dalam situasi hidupnya secara konkret. Yaitu, dalam hidup situasi di dunia
modern. Disinggung mengenai konsekuensi kemajuan dan segala macam akibat yang
ditimbulkan. Hak-hak asasi manusia dengan sendirinya juga didiskusikan. Misi
Gereja dan tujuan hidup manusia.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Misteri penebusan manusia
di zaman modern; kemajuan dan akibat-akibatnya; misi Gereja untuk menjawab
persoalan zaman ini.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Merupakan Ensiklik
pertama dari kepausan Bapa Suci Yohanes Paulus II.
|
LABOREM EXCERCENS (KERJA MANUSIA)
Ensiklik Paus Yohanes Paulus II
Tahun
|
:
|
1979-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
“Kerja” merupakan tema
sentral hidup manusia. Hanya dengan kerja, harkat dan martabat manusia
menemukan pencetusan keluhurannya. Manusia berhak bekerja untuk kelangsungan
hidupnya, untuk membuat agar hidup keluarga bahagia dan berkecukupan.
Ensiklik ini mengkritik tajam komunisme dan kapitalisme sekaligus sebagai
yang memperlakukan manusia sebagai alat produktivitas. Manusia cuma sebagai
instrumen penghasil kemajuan dan perkembangan. Manusia berhak kerja,
sekaligus berhak upah yang adil dan wajar, sekaligus berhak untuk makin hidup
secara lebih manusiawi dengan kerjanya.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Sebagian besar isinya
ialah tentang keadilan kerja, yang sudah dikatakan dalam Rerum Novarum;
memang Ensiklik ini dimaksudkan untuk memperingati 90 tahun Rerum
Novarum.
Kerja dan manusia; semua orang berhak atas kerja, termasuk di dalamnya yang cacat; perlunya jaminan keselamatan / kesehatan dalam kerja; manusia berhak atas pencarian kerja yang lebih baik di mana pun, juga di negeri orang. |
Konteks Zaman
|
:
|
Dalam periode zaman ini
dirasakan sangat besar jumlah pengangguran. Para pekerja migrant (tenaga
asing) sangat mudah diperas dan mendapat perlakuan tidak adil.
|
SOLLICITUDO REI SOCIALIS (KEPRIHATINAN SOSIAL)
Ensiklik Paus Yohanes Paulus II
Tahun
|
:
|
1987-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Ensiklik ini merupakan
ulang tahun ke-20 dari Ensiklik Populorum Progressio. Jurang antara wilayah /
negara-negara Selatan (miskin) dan Utara (kaya) luar biasa besarnya.
Perkembangan dan kemajuan sering kali sekaligus pemiskinan pada wilayah lain.
Persoalannya semakin rumit manakala dirasakan semakin hebatnya pertentangan
ideologis antara Barat dan Timur, antara kapitalisme dan komunisme.
Persaingan ini semakin memblokir kerjasama dan solidaritas kepada yang
miskin. Negara-negara Barat semakin membabi buta dalam eksplorasi kemajuan.
Sementara negara-negara miskin semakin terpuruk oleh kemiskinannya.
Konsumerisme dan “dosa struktural” makin mendominasi hidup manusia.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Ensiklik ini mengajukan
makna baru tentang pengertian “the structures of sin”; pemandangan secara
teliti sumbangsih Ensiklik yang diperingati, Populorum Progressio;
digambarkan pula panorama zaman ini dengan segala kemajuannya; tinjauan
teologis masalah-masalah modern;
|
Konteks Zaman
|
:
|
Perang berkecamuk seputar
ideologi pada zaman ini; Soviet menginvasi Afganistan dan setahun kemudian
menarik diri dari Afganistan; dan berbagai ketegangan yang dimunculkan oleh
persaingan ideologis yang hebat.
|
CENTESIMUS
ANNUS (TAHUN KE SERATUS)
Ensiklik Yohanes Paulus II
Ensiklik Yohanes Paulus II
Tahun
|
:
|
1991-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Menandai ulang tahun
Rerum Novarum yang ke-100. Dokumen ini memiliki jalan pikiran yang kurang
lebih sama, paradigma yang ditampilkan dalam Rerum Novarum untuk menyimak
dunia saat ini. Perkembangan baru berupa jatuhnya komunisme dan sosialisme
marxisme di wilayah Timur (Eropa Timur) menandai suatu periode baru yang
harus disimak secara lebih teliti. Jatuhnya sosialisme marxisme tidak berarti
kapitalisme dan liberalisme menemukan pembenarannya. Kesalahan fundamental
dari sosialisme ialah tiadanya dasar yang lebih manusiawi atas perkembangan.
Martabat dan tanggung jawab pribadi manusia seakan-akan disepelekan. Di lain
pihak, kapitalisme bukanlah pilihan yang tepat pula. Perkembangan yang
mengedepankan eksplorasi kebebasan akan memicu ketidakadilan yang sangat
besar. Centesimus Annus mengurus pula soal-soal lingkungan hidup yang menjadi
permasalahan menyolok pada zaman ini.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Skema jalan pikiran
Ensiklik ini serupa dengan dokumen-dokumen sebelumnya: pertama-tama
dibicarakan dulu mengenai Rerum Novarum yang diperingati; berikutnya dengan
menyimak pola Rerum Novarum, Ensiklik Centesimus Annus membahas “hal-hal baru
zaman sekarang”; diajukan pula catatan “tahun 1989” (adalah tahun jatuhnya
tembok Berlin); prinsip harta benda dunia diperuntukkan bagi semua orang;
negara dan kebudayaan; manusia ialah jalan bagi Gereja; soal lingkungan hidup.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Jatuhnya komunisme di
Eropa Timur yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin; Nelson Mandela –
sang figur penentang diskriminasi – bebas dari penjara (1990). Memang ada
sekian “hal-hal baru” yang pantas disimak.
|
The Participation of Catholics in Political life - Dokumen yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman
Tahun
|
:
|
2002-
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Dokumen ini merupakan
garis bawah pentingnya partisipasi umat Katolik pada kehidupan politik. Umat
Katolik tidak boleh pasif. Tantangan perkembangan dan kemajuan demikian
besar, umat Katolik diminta memiliki kesadaran-kesadaran tanggung jawab dan
partisipasi untuk memajukan kehidupan bersama dalam soal-soal politik.
Politik bukanlah lapangan kotor, melainkan lapangan kehidupan yang harus
ditata dengan baik.
|
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Seputar kehidupan politik
dan pentingnya partisipasi umat beriman Katolik untuk peduli dengan soal-soal
politik.
|
Konteks Zaman
|
:
|
Zaman ini mengukir
soal-soal yang sangat menyolok: hidup manusia ditentukan oleh realitas tata
politik; aneka persoalan kemunduran sosial seringkali ditandai dengan
kebangkrutan politik dalam hidup bersama; soal-soal yang menyangkut kebebasan
beragama dan kebebasan berkembang dalam budayanya juga menjadi perkara yang
dominan pada periode sekarang ini.
|
Caritas in Vertate ( Kasih dan Kebenaran ).
Tahun
|
:
|
29 Juni 2009.
|
Dokumen Ajaran Sosial Gereja
|
:
|
Ditulis oleh Paus Benediktus XVI dan terbit 29 Juni 2009.
Ensiklik ini berbicara tentang perkembangan integral manusia dalam kasih dan
kebenaran.
Ensiklik ini mendiskusikan krisis finansial global dalam konteks meluasnya relativisme. Pandangan Paus melampaui kategori-kategori tradisional kekuasaan pasar sayap kanan (kapitalisme) dan kekuasaan negara sayap kiri (sosialisme). Dengan mengamati bahwa setiap keputusan ekonomi memiliki konsekuensi moral, Paus menekankan pengelolaan ekonomi yang berfokus pada martabat manusia. |
Tema-Tema Pokok
|
:
|
Ensiklik ini mendiskusikan krisis finansial global dalam
konteks meluasnya relativisme. Pandangan Paus melampaui kategori-kategori
tradisional kekuasaan pasar sayap kanan (kapitalisme) dan kekuasaan negara
sayap kiri (sosialisme).
|
Konteks Zaman
|
:
|
Dengan mengamati bahwa setiap keputusan ekonomi memiliki
konsekuensi moral, Paus menekankan pengelolaan ekonomi yang berfokus pada
martabat manusia.
|
No.
|
Terbit
|
Dokumen (Singkatan)
|
Oleh Siapa
|
1
|
15-Mei-1891
|
Rerum Novarum (RN)
|
Paus Leo XIII
|
2
|
15-Mei-1931
|
Quadragesimo Anno (QA)
|
Pius XI
|
3
|
15-Mei-1961
|
Mater et Magistra (MM)
|
Yohanes XXIII
|
4
|
11-Apr-1963
|
Pacem in Terris (PT)
|
Yohanes XXIII
|
5
|
6-Des-1965
|
Gaudium et Spes (GS)
|
Konsili Vatikan II,
Promulgasi:
Paulus VI
|
6
|
26-Mar-1967
|
Populorum Progressio (PP)
|
Paulus VI
|
7
|
14-Mei-1971
|
Octogesima Adveniens (OA)
|
Paulus VI
|
8
|
30-Nov-1971
|
Justice in the World (JW)
|
Sinode Para Uskup
|
9
|
26-Okt-1975
|
Evangelii Nuntiandi (EN)
|
Paulus VI
|
10
|
14-Sep-1981
|
Laborem Exersens (LE)
|
Yohanes Paulus II
|
11
|
30-Des-1987
|
Solicitudo Rei Sosialis (SRS)
|
Yohanes Paulus II
|
12
|
1-Mei-1991
|
Centesimus Annus (CA)
|
Yohanes Paulus II
|
13
|
25-Des-2005
|
Deus Caritas Est (DC)
|
Benediktus XVI
|
14
|
29-Jun-2009
|
Caritatis in Veritate (CV)
|
Benediktus XVI
|
The Participation of Catholics in Political life –
Dokumen yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman.