Kamis, 18
Juni 2015 lalu Paus Fransiskus mengeluarkan ensikliknya Laudato Si’,mengenai
lingkungan hidup. Paus Fransiskus memulai ensikliknya dengan “Kidung Sang
Surya”, hymne Santo Fransiskus dari Assisi, biarawan abad ke-13 yang
mendedikasikan hidupnya untuk kaum miskin dan yang ditetapkan Gereja Katolik
sebagai santo pelindung lingkungan. Diterbitkan dalam delapan bahasa serentak ( Italia,
Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, Polandia, Portu, dan Arab ).
Ini adalah beberapa poin
penting dari dokumen tersebut, atau yang disebut ensiklik, berjudul "Laudato
Si,'' (Praise Be):
SAINS: Paus menjelaskan “sebuah sensus sains
solid" menunjukkan bahwa pemanasan global itu nyata, dan akan mengurangi
ketersediaan air minum, merusak pertanian, menyebabkan kepunahan hewan dan
tumbuhan, meningkatkan keasaman laut dan menaikkan permukaan air laut yang
menyebabkan kebanjiran di kota-kota besar dunia. Ia mengatkan perubahan iklim
terjadi secara alami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global
“terutama” disebabkan oleh aktivitas manusia.
EKONOMI: Ensiklik ini merupakan kritik ekonomi dan juga
panggilan untuk menyelamatkan lingkungan. Paus Fransiskus mengatakan
negara-negara kaya mempunyai “utang ekologis” terhadap negara-negara
berkembang, yang sumber daya alamnya diambil untuk produksi dan konsumsi bahan
bakar bagi negara-negara industri. Ia menyebutkan hubungan ekonomi ini adalah
hubungan dengan “struktur yang sesat” dan menolak argumen bahwa pertumbuhan
ekonomi saja bisa memecahkan masalah kelaparan dan kemiskinan global serta
memperbaiki keadaan lingkungan. Menurutnya pola pikir seperti itu sebagai
sebuah “konsep pasar yang ajaib.”
KEBIJAKAN PEMERINTAH: Paus Fransiskus mengatakan bahwa peraturan pemerintah mutlak diperlukan untuk mengurangi pemanasan global dan "penting untuk merancang lembaga internasional yang lebih kuat, lebih efisien dan terorganisir'' dengan memanfatkan kewenangan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan. "Konsensus global penting untuk menghadapi masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat diselesaikan secara sepihak dari masing-masing negara," kata Paus. Namun, ia mengatakan peraturan saja tidak akan memecahkan masalah. Sebaliknya, pandangan untuk merubah etika secara menyeluruh mutlak diperlukan untuk memprioritaskan perawatan alam dan manusia.
MANUSIA: Paus mengatakan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia mengatakan "konsumerisme yang tidak beretika” telah menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Ia juga mendesak agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.
KEBIJAKAN PEMERINTAH: Paus Fransiskus mengatakan bahwa peraturan pemerintah mutlak diperlukan untuk mengurangi pemanasan global dan "penting untuk merancang lembaga internasional yang lebih kuat, lebih efisien dan terorganisir'' dengan memanfatkan kewenangan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan. "Konsensus global penting untuk menghadapi masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat diselesaikan secara sepihak dari masing-masing negara," kata Paus. Namun, ia mengatakan peraturan saja tidak akan memecahkan masalah. Sebaliknya, pandangan untuk merubah etika secara menyeluruh mutlak diperlukan untuk memprioritaskan perawatan alam dan manusia.
MANUSIA: Paus mengatakan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia mengatakan "konsumerisme yang tidak beretika” telah menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Ia juga mendesak agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.
IMAN: Paus Fransiskus menyebutkan inti ajaran
Katolik adalah menekankan kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum
miskin. Ia mendesak manusia bertanggungjawab secara moral untuk merawat
lingkungan seperti yang tertulis di kitab Kejadian 2:15 bahwa kita memiliki
tugas untuk “menjaga” dan “merawat” Bumi. Paus berdoa untuk diskusi tentang
iklim yang diselenggarakan oleh PBB dan menulis dua doa tentang pelestarian
lingkungan, dan meminta Tuhan untuk memberikan, “kesembuhan dalam hidup kita,
agar kita dapat terus melindungi dan merawat bumi dan menggerakkan hati orang-orang
yang hanya mencari keuntungan dan mengorbankan orang-orang miskin dan dunia.”
Sumber
dari : http://www.voaindonesia.com/